1.8.11

Thoughts.

Everybody deserves a second chance.

I'm totally messed up this whole week, knowing my self stuck in one problem. What problem? You must know if you read my previous posts.


Have you ever been at a intersection? When you found your self with some choices. When making a decision is a must. When you forget the way to let your tears roll down. Waktu semuanya berjalan baik-baik aja, atau bahkan sangat-sangat menyenangkan dan kemudian lo dikejutkan sama kenyataan yang memaksa diri lo buat nyimpen semua kesenangan itu and face the truth. Ya persimpangan ini yang sudah saya lalui.


Masalah semua orang gak pernah jauh-jauh dari hal yang satu ini. I'm really sure. Termasuk saya dan hidup saya juga. Saat-saat kayak gini cuma pikiran-pikiran sederhana yang timbul di kepala saya.




Saya cuma mikir, this trust has been broken.




Mau ngerasa juga udah mati rasa kayaknya. Pait sakit dan saudara-saudaranya udah sama aja.




Kebas.




Kalau anda jadi saya, pasti pikiran anda gak bakal jauh-jauh dari pikiran saya waktu itu. Ah sudahi saja. Ya, andai prakteknya semudah apa yang saya pikirkan.




Thank God, saya masih bisa mikir. Mana mungkin kejadian kayak gini gak ada maksudnya. Persimpangan ini Tuhan yang atur, tapi pilihan tetep di tangan saya. Kalau stop sampai disini, gimana caranya saya tau maksud Tuhan sebenernya? Jadi, saya cuma berharap memberikan kesempatan ini bukan hal yang salah atau akan menjadi salah.


Everybody deserves a second chance. Just second chance. There's no third, fourth, or fifth.
All you must do is just keep and prove your promises.


I love you more than you know. So please, don't disappoint me.

No comments: