9.5.11

His Loves Lives With in Me

Saya terbiasa menyiapkan dan mengerjakan semua hal dengan segala ke-perfeksionisan saya.
Saya selalu berpikir kalau konsep dan rancangan yang ada di dalam otak saya yang bakal terjadi.
Saya begitu terbiasa berhasil melakukan segala sesuatu dengan kekuatan saya sendiri.



Dan ketika saatnya tiba, semua konsep itu bakal terealisasi sempurna di depan mata saya, dan akhirnya semua itu hancur hanya dalam hitungan detik bahkan sebelum sempat dimulai sama sekali.


Sesegukan. Cuma itu yang saya lakukan.


Bahkan saya tidak bertanya kepada diri saya sendiri kenapa hal itu bisa terjadi.

Saya hanya langsung tersadar.
Saya tidak pernah berjalan sendiri. Tidak pernah.
Kesombongan saya yang membuat saya merasa mampu melakukan semuanya sendiri.


Saya bisa menyiapkan segala sesuatu dengan sempurna.
Tapi saya lupa kalau apa yang ada dipikiran saya belum pasti terjadi. Saya ga punya andil apa-apa.
Saya lupa kalau ada rencana dibalik semua rencana saya.


Di prioritas nomor berapa Tuhan Yesus saya taruh?
Di nomor sekiankah?

Hari Jumat kemarin bukan hal yang mengecewakan. Bukan sama sekali.
Itu kejadian paling berharga dalam hidup saya. Pelajaran berharga.
Akhirnya setelah sering mendapat tamparan-tamparan kecil, Jumat kemarin saya benar-benar tersadar kalau saya selama ini lupa darimana kekuatan saya berasal.


Forgive me God:'(
Ampuni aku. Maafin aku yang sombong ini. Ubah aku Tuhan:'(

Satu kata untuk Paskah kemarin.
Paskahku terserah Tuhan.

Ibrani 12:5-6. "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Tuhan Yesus baik. I LOVE YOU SO MUCH:*

No comments: